Dalam perumusan metode belajar untuk les musik beberapa ada yang memilih metode tetap atau flexibel. Keduanya memiliki kelebihan masing-masing, namun juga memiliki kelemahan. Metode monoton adalah yang dianggap paling banyak memiliki kelemahan. Pasalnya metode monoton cenderung membuat bosan murid-murid. Hal ini sangat tidak sesuai dengan sifat anak-anak masa kini yang mudah bosan dan lebih menyukai hal-hal baru setiap harinya. Bayangkan anak-anak masa kini yang begitu atraktif anda paksa untuk mengikuti metode yang tidak pernah berubah selama puluhan tahun.
Selain membuat anak-anak bosan, metode monoton yang ajek juga akan kesulitan dalam mengikuti perkembangan dunia musik serta tekhnologi pendukungnya. Coba anda pikirkan ketika para musisi sudah memiliki alat penyaring suara, atau alat penambah suara tanpa membutuhkan instrumen namun murid-murid anda masih berkutat dengan cara lama yakni bermain superior atau inferior dalam sebuah pertunjukkan? Bagi orang-orang moderen ini dianggap hal yang kurang efektif dan membuang-buang tenaga dan pikiran saja.
Kelemahan metode monoton lainnya adalah menyulitkan guru untuk berekspresi dalam mengajar. Karena ketika para guru menginginkan proses belajar yang berbeda maka secara otomatis akan menyalahi metode yang sudah diterapkan sejak awal. Kondisi ini membuat para guru terkungkung dan tidak mampu membimbing murid-muridnya untuk lebih kreatif. Metode monoton memang kurang direkomendasikan untuk dijadikan metode belajar masa kini, tapi bukan berarti anda tidak boleh menggunakan karena semua itu tergantung pilihan anda masing-masing. Upayakan saja untuk terus menyempurnakan tempat kursus anda dengan membeli gitar, drum, piano atau keyboard terbaru untuk menyokong proses belajar murid-murid.